Kepala Dinas Pertanian menyampaikan apresiasi kepada BPTP Balitbangtan Sulawesi Tengah dan Balitsereal atas pendampingannya selama ini kepada penangkar yang ada di Sulawesi Tengah.
Ir. Syahrir Pakki, MS Peneliti Balai Penelitian Tanaman Serealia mengatakan bahwa setelah melihat kondisi pertanaman di lapangan serta pengawalan yang baik oleh Balitsereal, BPTP dan BPSB sejak awal hingga saat panen hari ini, calon benih yang ada dipertanaman sekarang sudah ada indikasi kalau benih yang akan kita hasilkan termasuk dalam benih bermutu. Beliau menambahkan bahwa filosofi di pertanian “ kalo benih kita sudah bagus pada awal pertumbuhan dan kita kelola dengan baik persoalan yang timbul dilapangan akan sudah tereliminir sampai 60 %”. Dengan model mekanisme yang sudah berjalan saat ini dimana benih tetua berasal dari Balitsereal kemudian dikawal oleh BPTP dan BPSB beliau yakin insya allah Sulawesi Tengah akan semakin bagus dan semakin kuat dalam perbenihan kedepan. Inti persoalan keberhasilan budidaya tanaman jagung hanya di benih, dimana kualitas benih harus bagus. Beliau juga menyarankan agar supaya tidak terlalu repot dalam monitoring dan pengawasan oleh BPSB dan perlakuan ditingkat petani, maka produksi benih sebaiknya dilakukan secara sentralisasi, artinya tiap desa memproduksi benih yang berbeda dengan desa lainnya. Karena mengingat tingkat perselingkuhan benih ini sangat tinggi, serbuk sarinya mampu terbang sejauh 300 meter ke varietas lain, sehingga dianjurkan isolasi jarak 300 meter, 21 hari harus perbedaan tanam dengan varietas lain agar tidak terjadi selingkuh, karena kalo itu terjadi produksi F1nya akan menurun produksinya sampai 40 % dari potensi hasilnya. Pada prinsipnya beliau menambahkan, bahwa Balitsereal siap mendampingi dalam hal pengawasan produk yang berkualitas.
Semoga dengan adanya pengembangan benih bermutu di Sulawesi Tengah ini dapat terus meningkatkan kesejahteraan petani, dan berkontribusi di dalam mendukung Indonesia menjadi Lumbung Pangan Dunia.